Rss

Rabu, 14 Maret 2012

Proklamasi Dan Proses Terbentuknya NKRI

Penyusunan teks proklamasi
Pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945, rombongan yang membawa Sukarno-Hatta tiba di Jakarta. Setelah singgah di rumah masing-masing, kemudian bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda (seorang kepala perwakilan AL Jepang di Jakarta), jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta (sekarang; Museum perumusan naskah proklamasi)
Malam itu juga segera diadakan musyawarah untuk membahas persiapan proklamasi kemerdekaan, tokoh-tokoh yang hadir saat itu ialah; Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, Achmad Subarjo, para anggota PPKI dan para tokoh muda, seperti; Sukarni, Sayuti Melik dan B.M.Diah dan lain-lain.
 
 
Rumah
Laksamana Maeda
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
Laksamana Maeda
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
 
Di ruang makan rumah Laksamana Maeda, disusun naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tiga tokoh pemuda, yakni; Sukarni, Sudiro dan B.M. Diah, menyaksikan Sukarno, Mohammad Hatta dan Achmad Subardjo, membahas perumusan naskah proklamasi kemerdekaan. Sedangkan tokoh-tokoh lainnya menunggu di serambi depan.
 
Ir. Sukarno
Sumber: 30 tahun
Indonesia Merdeka
Mohammad Hatta
Sumber: 30 tahun Indonesia Merdeka
Ahmad Subarjo
Sumber: 30 tahun Indonesia Merdeka
Sukarni
Sumber: 30 tahun
Indonesia Merdeka
B.M. Diah
Sumber: Album Perjuangan RI
Sayuti Melik
Sumber: Album Perjuangan RI
 
Perumusan naskah proklamasi kemerdekaan berjalan lancar. Kalimat pertama rumusan merupakan buah pikir dari Sukarno dan Achmad Subarjo yang diambil dari teks Pembukaan UUD 1945. sedangkah kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran Muhammad Hatta.
 
Konsep teks proklamasi yang ditulis tangan Ir.Sukarno, segera dibacakan dihadapan hadirin yang menunggu diruangan depan. Sukarno-Hatta mengusulkan agar yang menandatangi naskah adalah semua yang hadir, namun Sukarni mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani oleh Ir.Sukarno dan Mohammad Hattta atas nama bangsa Indonesia. Akhirnya usul tersebut disetujui, kemudian konsep teks proklamasi diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik.    Diputuskan bahwa proklamasi akan dibacakan di tempat kediaman Ir.Sukarno di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB. 
 
Naskah proklamasi tulisan tangan Bung Karno.
 Sumber: 30 Tahun Indonesia
Merdeka
Naskah proklamasi ketikan Sayuti Melik
 Sumber: 30 Tahun Indonesia
Merdeka

Selasa, 13 Maret 2012

Proses terjadinya petir


Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut Guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Petir pada alam merupakan peristiwa alami locatnya muatan muatan listrik diantara awan ke awan atau awan ke permukaan bumi. Persyaratan utama terjadinya locatan muatan elektron di awan dimulai dari pergerakan angin ke atas didalam awan Cumulus yang kuat. Dilaporkan kecepatan yang dapat dicapai mencapai 150 km/jam. Di dalam awan, uap uap air berkondensasi menjadi partikel air yang lebih kecil lagi namum partikelnya lebih stabil. Bila ketinggian awan Cumulus tersebut cukup tinggi, maka pergerakan angin didalam awan tersebut dapat mempunyai suhu dibawah 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan partikel air didalam awan membeku, membentuk partikel es. Melalui proses resublimasi, berubahlah fisik partikel air ini. Sejalan dengan waktu, bergabunglah beberapa partikel es menjadi partikel kumpulan es yang besar dan berat. Partikel salju ini akan jatuh karena daya gravitasi atas beratnya sendiri ke permukaan bumi. Pada stadium ini, terpecah beberapa kristal es yang lebih kecil dan ringan dari kumpulan kumpulan es yang lebih berat. Perpecahan ini memecah juga struktur elektron didalamnya. Hal ini mengakibatkan kumpulan es yang lebih berat akan jatuh ke lapisan awan dibawahnya dan kumpulan ini mempunyai muatan negative. Sedangkan partikel es yang terpisah dari kumpulan es berat, akan tertiup angin didalam awan ke arah lapisan atas awan. Hal ini menjadikan lapisan awan dibagian atas mempunyai muatan postive. Peristiwa ini mengakibatkan terkutubnya listrik di awan atas 2 kutub berbeda (positve dibagian atas dan negative dibagian bawah awan). Besarnya muatan atas terkutubnya listrik di awan bergantung dari volume dari awan tersebut.

RPP dan Silabus SMP Berkarakter

 Bagi guru-guru yang membutuhkan RPP dan Silabus berkarakter bangsa cari disini :
http://blogbintang.com/silabus-rpp-smp-berkarakter

expressions

You can use these expressions to ask for items from
someone.
• Can I have ...?
• Can you give me ...?
• May I have ...?
You can use these expressions to give items to
someone.
• Here you are.
• This is for you.
• I’d like to give you ....
• Please accept ....
You can use these expressions to reject items from
someone.
• No, thank you.
• Not for me, thanks.
• Not this time, thanks.
You can use these expressions to ask for opinions.
• What do you think ...?
• What’s your opinion ...?
• How do you feel about?
You can use these expressions to give opinions.
• I think ....
• I must say ....
• From my point of view ....
Speech Act
Informal
Informal
Formal
(to older people or
a stranger)
Formal
(to older people or
a stranger)
36 English in Focus for Grade VIII
Role play
Work with your partner. Make your own questions
using the phrases below. Then, ask each other.
What’s your opinion ?
May I have , please?
What do you think about ?
What is your feeling about ?
Can I have , please ?
Source: www.wikipedia.com
Practice 5
Look at the picture. Then, answer the questions
Practice 6 orally.
Practice 4 Practise the following dialogue with your friend.
You can use these expressions to say that you agree.
• Yes, I agree.
• That’s true.
You can use these expressions to say that you disagree.
• I don’t agree.
• No, I don’t think ....

B. KEHIDUPAN YANG DEMOKRATIS DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA

Sepanjang masa kemerdekaannya, bangsa Indonesia
telah mencoba menerapkan bermacam-macam demokrasi.
Hingga tahun 1959, dijalankan suatu praktik
demokrasi yang cenderung pada sistem Demokrasi Liberal,
sebagaimana berlaku di negara-negara Barat yang bersifat
individualistik.
Pada tahun 1959-1966 diterapkan
Demokrasi Terpimpin, yang dalam
praktiknya cenderung otoriter. Mulai
tahun 1966 hingga berakhirnya masa
Orde Baru pada tahun 1998 diterapkan
Demokrasi Pancasila. Model ini
pun tidak mendorong tumbuhnya partisipasi
rakyat. Berbagai macam demokrasi
yang diterapkan di Indonesia itu
pada umumnya belum sejalan dengan
prinsip-prinsip demokrasi, karena tidak
tersedianya ruang yang cukup untuk mengekspresikan
kebebasan warga negara.
Berdasar pengalaman sejarah, tidak sedikit penguasa
yang cenderung bertindak otoriter, diktaktor, membatasi
partisipasi rakyat dan lain-lain. Mengapa demikian? Ya,
sebab penguasa itu sering merasa terganggu kekusaannya
akibat partisipasi rakyat terhadap pemerintahan. Partisipasi
itu dapat berupa usul, saran, kritik, protes, unjuk
rasa atau penggunaan kebebasan menyatakan pendapat
lainnya.

Demokrasi

A. HAKIKAT DEMOKRASI DAN MACAM-MACAM
DEMOKRASI
Kalian tentu sudah mengenal kata demokrasi, baik
melalui pembicaraan maupun pemberitaan berbagai media.
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni
dari kata demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti
memerintah. Abraham Lincoln mengatkan bahwa demokrasi
adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan
“dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Dalam sistem
pemerintahan demokrasi, kedaulatan (kekuasaan tertinggi)
berada di tangan rakyat. Apakah hal itu berarti rakyat akan
melaksanakan kedaulatannya secara langsung? Tentu saja
tidak. Rakyat akan mewakilkan kepada wakil-wakil rakyat,
sehingga dengan pengertian seperti itu, demokrasi yang dipraktikkan
disebut demokrasi perwakilan atau demokrasi
tak langsung.

Bahasa Indonesia

Pelajaran 8
Kreativitas
Sumber: Garuda, 2006
Di antara sekian materi yang telah kita pelajari bersama,
adakah materi yang kalian rasa sulit untuk memahaminya?
Diskusikan kesulitan-kesulitan tersebut dengan teman atau guru
kalian. Akan sangat membantu, jika kalian mengulas kembali materimateri
tersebut pada waktu senggang.
Pada Pelajaran 8 ini, kita akan mempelajari mengenai
menyimak novel remaja serta memberikan komentar terhadap novel
remaja sebagai pengolahan kemampuan berbicara. Pengolahan
kemampuan membaca adalah membaca ekstensif berita. Adapun
kemampuan menulis, kita akan menulis teks berita.
Renungkan ilustrasi di atas, dan mulailah dengan semangat
untuk selalu berprestasi.